WASHINGTON, (PR).- Akibat penyakit aneh yang dideritanya, Johana Watkins (29) wanita asal Minnesota tidak bisa berdekatan dengan suaminya, apalagi untuk menciumnya.
Penyakit yang diderita Johana ini adalah Mast Cell Activation Syndrome (MCAS). Penyakit ini adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga penderitanya alergi terhadap hampir semua hal.
Bahkan meski tinggal di rumah yang sama, malam-malam mereka berbeda dibandingkan pasangan suami istri pada umumnya.
Dikutip BBC, Johana menghabiskan malam dengan suaminya di ruangan yang berbeda.
"Saya dan Scott akan melihat acara TV yang sama, tetapi dia di lantai bawah, sedangkan saya ada di lantai 4 rumah saya. Untuk mengobrol kami gunakan laptop untuk saling mengetik pesan," kata Johana Senin 16 Januari 2017.
Johana tinggal seorang diri di bagian atap rumahnya dengan pintu dan jendela yang tertutup rapat. Ruangannya pun menggunakan air purifier khusus yang akan melindunginya dari berbagai bakteri yang bisa mengancam hidupnya.
Pada hari pernikahan mereka, pasangan ini tidak menyangka kondisi Johana akan menjadi separah ini.
"Sebelumnya pada tahun 2013 lalu saya bekerja sebagai guru, dan sering hiking dengan suami saya. Meski ada gejala aneh seperti migren dan gangguan pada kulit, tapi saya kurang memperdulikannya," kata Johana seraya menambahkan namun kondisi saya makin memburuk setelah saya menikah.
Sementara menurut Scott, ada masa sekitar 3-4 tahun kebelakang sebelum istrinya didiagnosis terkena penyakit MCAS, Scott merasa aneh terutama jika wajahnya dekat sekali dengan wajah istrinya.
"Kalau dekat sekali, Johana akan tiba-tiba batuk," ujarnya.
Meski demikian Scott mengaku pasrah atas penderitaan istrinya tersebut dan menerima keadaan istrinya.
"Namun baru tahun lalu, kami benar-benar tak bisa berbagi kehidupan kita sebagai suami istri secara fisik," ujar Scott.
Sementara ditambahkan Johana, jika suaminya mendekati ruangan tempat dia tinggal, Johana rasakan gejala aneh yang membuatnya merasa sakit.
"Sehingga suami saya harus segera tinggalkan saya, karena sakitnya luar biasa dan sulit dijelaskan kata-kata," ujarnya.
Berbagai usaha penyembuhan pun telah dilakukan pasangan ini, bahkan hingga kini mereka tidak tahu apakah situasi ini bisa berubah.
"Dokter pun kebingungan apakah saya bisa membaik atau tidak," ujarnya.
Johana pun berharap keadaannya bisa membaik, "Saya juga memiliki anaphylaxis yang merupakan alergi berbahaya yang bisa mengancam hidup saya, bahkan saya bisa mati cepat akibat hal ini," ujarnya.
Tetapi meski begitu dia tetap bersyukur Scott ada selalu di dekatnya, meski tidak dalam satu ruangan yang sama. "Berbicara dengannya lewat telepon sudah membuat saya bahagia," ucapnya.***
No comments:
Post a Comment