Sunday, January 29, 2017

Aneh, Batu Keramat Tak Hanyut Ketika Banjir Bandang, Tak Mampu Dievakuasi Truk!

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sebuah batu berdiameter 1,5 meter terletak di pinggir jalan desa Banjar Tegeha, Desa Pakisan, Kecamatan Sawan, Buleleng.

Batu yang berlubang di tengahnya itu bersaput poleng dan sejumlah canang di sekitarnya.

Warga meyakini batu ini bukanlah sembarang batu.

Made Kari (60) tinggal sekitar 50 meter dari lokasi batu itu menuturkan, dirinya menemukan batu itu lima tahun di tengah sungai Gelung dekat rumahnya.

Saat terjadi banjir bandang disertai longsor tiga tahun lalu yang menerjang dusunnya dan Dusun Manuksesa, Desa Bebetin, dia mulai mempercayai bahwa batu itu bukanlah sembarang batu.

"Waktu banjir bandang di sini sama Manuksesa, semua batu-batu besar di sungai hanyut, tetapi yang ini tidak, inilah anehnya," kata Kari, Minggu (29/1).

Dia dengan meminta bantuan dua orang lain lalu memindahkan batu itu dari tengah ke pinggir sungai.

Beragam kisah mistis dialaminya bersama warga lain di sekitar sungai, dan itu berhubungan dengan batu tersebut.

Ia rutin berdoa di batu itu sembari menghaturkan sesajen.

"Tempat ini keramat, binatang ndak umum kelihatan. Seperti penyu, ular, kadang orang seperti manusia nanti melangkah satu langkah hilang dia di sedat sungai. Banyak orang lihat, saya juga. Kadang daun kelapa kering gak ada bawa kadang jalan sendiri seperti jalan kaki tapi gak ada orang bawa," ungkapnya.

Namun sebulan lalu seseorang asal Kubutambahan yang tidak dikenalnya datang untuk mengambil batu itu.

Diyakininya ada orang lain yang secara diam-diam menjual batu itu ke orang tersebut.

Seseorang itu datang bersama banyak pekerjanya lengkap dengan peralatan dan truk untuk membawa batu itu ke Kubutambahan.

Banyak orang berusaha memindahkan batu itu dari pinggir sungai sampai menggunakan katrol karena saking beratnya.

Sesampainya di pinggir jalan desa batu itu akan diangkat ke dalam bak truk.

Tetapi saat batu sudah diletakkan di bak truk, justru truk itu tidak kuat menahan beban sampai bagian depan truk terangkat karena beban batu itu terlalu berlebihan.

"Saya waktu itu di Sulawesi, tanpa musyawarah tahu-tahu ada orang Kubutambahan datang mau ambil batu itu pakai truk, karena berat truknya gak kuat akhirnya gak jadi," katanya.

Batu itu lalu dikembali lagi ke pinggir sungai seperti semula.

Dua pekan lalu atas musyawarah dengan desa adat dan setelah melalui serangkaian upacara, batu itu kembali dipindahkan ke pinggir jalan desa di tempat yang sekarang.

Menariknya, batu itu diangkat tanpa menggunakan alat hanya dengan 10 orang saja.

Batu itu lalu disemen permanen agar tidak ada lagi orang yang berniat mengambilnya.

Menurut dia, batu itu berlubang di bagian tengahnya dan pada saat tertentu mengeluarkan air. Di satu bagian batu juga terdapat bekas telapak kaki kanan manusia. Kini tidak sedikit orang datang dari berbagai daerah untuk berdoa di batu tersebut. Mereka lalu mengambil sedikit air di dalam lubang batu itu untuk melukat. Wisatawan mancanegara (wisman) pun juga demikian.

"Batunya itu berlubang tembus sepeti kolam di dalamnya keluar air, tapi kadang gak. Banyak yang datang dari daerah lain, airnya dibuat melukat. Tamu-tamu dari eropa kadang juga datang foto-foto," katanya.

Kari yang hanya seorang buruh serabutan ini meyakini batu itu mendatangkan banyak berkah kepadanya. Bahkan bagi siapa saja yang berkata kotor dekat batu itu akan celaka, seperti yang pernah dialaminya.

Dulu saya gak punya apa susah sekali untuk makan sehari, tapi sekarang pasti ada saja rejeki. Kalau berkata kotor gak boleh sini, bisa sakit berobat ke dokter gak bisa sembuh. Saya pernah sakit tiga minggu gak bisa makan minum," pungkasnya. (gas)

Made Kari menunjukkan batu keramat di pinggir jalan desa Banjar Tegeha, Desa Pakisan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Minggu (29/1).

Seorang wanita menghaturkan sesajen sebelum berdoa di batu keramat di pinggir jalan desa Banjar Tegeha, Desa Pakisan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Minggu (29/1).

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...