
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Terkait kasus Novita (17) nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Kantor Cabang Ketapang yang uangnya Rp62.812.344 dibobol penipu pada 24 Agustus lalu.
Orangtua Novita, Hariyanto alias Akong (48) mengaku aneh kenapa penipu tahu identitas anaknya.
Baca: BREAKING NEWS: Uang Nasabah BRI Ketapang Rp 62 Juta Lebih Raib
Menurutnya lebih aneh lagi ketika penipu tersebut menelpon pada waktu bersamaan BRI mengirimkan sms berisi nomor mTOKEN itu.
Bahkan tiga kali pihak BRI mengirim sms ternyata penipu mengetahuinya sangat tepat.
"Saya sudah tanya sms yang masuk ke handphone Novita itu. Kata orang BRI memang benar sms itu dikirim oleh BRI langsung. Jadi aneh kenapa pelaku begitu mengetahui pergerakan BRI. Anak saya tentu tak akan membacakan nomor mTOKEN jika BRI tak mengirimi sms," katanya saat ditemui awak media di Ketapang, Rabu (7/12/2016).
Sebab itu terhadap hasil investigasi pihak BRI bahwa ada dua kategori terkait pembobolan rekening nasabahnya.
Pertama murni penipuan terhadap korban sehingga BRI tak menganti uang korban.
Kedua karena dimungkinkan kelemahan sistem pada BRI dan BRI akan melakukan pengantian.
Sedangkan hasilnya bahwa kasus anaknya termasuk kategori yang pertama.
"Memang benar itu penipuan terhadap anak saya tapi mungkin karena kelemahan sistem BRI. Kenapa penipu begitu mengetahui pergerakan BRI yang mengirim sms tersebut," ucapnya.
Ia berharap BRI segera mengganti uang anaknya yang dibobol penipu.
Terkait keterangan BRI bahwa data anaknya bisa terbuka lebar hingga diakses penipu. Di antaranya karena transaksi belanja online, internet banking dan lain-lain melalui internet.
Ia menegaskan anaknya tak pernah melakukan transaksi seperti belanja online. Hal tersebut bisa dicek pihak BRI dengan melihat transaksi-transaksi anaknya.
BACA SELENGKANYA DI EDISI CETAK TRIBUNPONTIANAK EDISI BESOK, KAMIS (8/12/2016).
No comments:
Post a Comment