Minggu, 11 Desember 2016 | 20:18
Analisadaily (Deli Serdang) - Mutasi terhadap puluhan karyawan PTPN II Perkebunan Sampali eks Saentis yang disinyalir akibat minimnya lahan produksi, membuat pengamat sosial, Junaidi Siagian, angkat bicara.
Menurutnya, ada kejanggalan ketika pihak perusahaan justru berdalih minimnya lahan produksi membuat puluhan karyawan harus dimutasi ke lokasi yang relatif jauh, bahkan berbeda kabupaten.
"PTPN II itu perusahaan negara lho, itu yang penting harus diingat. Kok bisa suatu BUMN, jumlah pekerjanya lebih banyak daripada lahan produksinya. Itu berarti manajemennya amburadul," ujar Junaidi saat ditemui di USU, Minggu (11/12).
Baca Juga :
Puluhan Karyawan PTPN II Mutasi Akibat Kehabisan Lahan
11 Desember 2016 | 17:17
Lebih jauh dia memaparkan, banyak lahan PTPN II termasuk di Desa Sampali dan Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupetan Deli Serdang, yang kini justru beralih fungsi dan dimanfaatkan oleh perorangan.
Padahal menurutnya, pihak perusahaan harusnya bisa bertindak tegas agar lahan yang Hak Guna Usaha (HGU)-nya dimiliki oleh PTPN II, tetap bisa digunakan sebagai lokasi produksi.
Lahan PTPN II Perkebunan Sampali eks Saentis berubah menjadi lahan persawahan
"Tidak heran jika banyak karyawan mereka yang dimutasi dengan alasan minimnya lahan produksi, wong lahannya sendiri sekarang sudah banyak digarap perorangan. Kalau feeling saya kuat mengatakan, permainan dengan pihak internal perusahaan juga ada. Kok negara bisa kalah dengan perorangan, itukan aneh," jelasnya.
"Ini baru dibentuk Pansus Aset DPRD Sumut. Semoga salah satu fokus dari Pansus Aset adalah lahan PTPN II yang sekarang sudah banyak beralih fungsi. Dampaknya karyawan dimutasi kesana-kemari," tandasnya.
Sebelumnya, puluhan karyawan PTPN II Perkebunan Sampali eks Saentis mengeluhkan surat mutasi yang mereka terima beberapa waktu lalu. Dalam surat tersebut, terdapat 81 orang yang dimutasi ke Perkebunan Melati di Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.
(eal)
No comments:
Post a Comment