INGGRIS (KRjogja.com) - Wanita bernama Samara Rose Ingraffia (25) ini harus berhenti sekolah karena suhu ruang kelas di sekolah tak sesuai dengan apa yang diinginkan tubuhnya. Samara diketahui menderita sindrom erythromelalgia. Sindrom ini sama halnya dengan korban yang mengalami luka bakar tingkat dua.
Kelainan langka ini sudah dirasakan oleh Samara sejak berusia 9 tahun. Kelainan genetik bisa dirasakan oleh Samara pada suhu 17 derajat celcius. Tubuhnya akan sangat merasakan sakit dan mederita jika suhu udara lebih tinggi atau lebih rendah dari 17 derajat celcius. "Saya tidak tahu akan menjadi seperti apa, ini mempengaruhi segala sesuatu dalam hidup saya," katanya.
Samara sudah berobat ke mana-mana, namun tak ada satu pun dokter yang bisa menyembuhkan penyakit langkanya itu. Penyakit yang diderita Samara ini ternyata diturunkan oleh ayahnya yang juga menderita kelainan yang sama.
Sang ayah yang merupakan seorang dosen telah berusaha dan mencoba segala studi untuk menemukan solusi dari hal yang diidap olehnya. Namun, hasilnya tetap saja nihil. (*)
No comments:
Post a Comment