
Liputan6.com, Surabaya Ada yang menarik dari acara nonton bareng (nobar) final leg kedua Piala AFF 2016, yang digelar keluarga Andik Vermansyah di rumahnya di Kalijudan Taruna, Surabaya. Jumiah, ibunda Andik ternyata tidak tampak di tengah-tengah keluarganya saat menyaksikan siaran langsung.
Ternyata, perempuan 50 tahun itu memilih berdoa (wiridan) demi kemenangan Timnas Indonesia.
Memang, saat Liputan6.com datang ke sana, perempuan berjilbab itu tidak ada. "Ibu (Jumiah, red) di dalam kamar. Dia sedang wiridan," kata Saman, ayah Andik. Saman mengatakan, hal itu selalu dilakukan istrinya setiap kali Andik bermain.Usai pertandingan dengan hasil kekalahan Timnas Indonesia setelah ditumbangkan tuan rumah Thailand 0-2. Jumiah baru keluar dan menemui Liputan6.com. Belum sempat bertanya, Jumiah sudah bercerita dengan sendirinya.
"Saya sudah kerasa mas. Ada firasat buruk pada saat saya tadi wiridan. Tas yang ada di depan saya, tiba tiba jatuh. Padahal tas itu nyantol pada paku. Pakunya nggak copot, tapi kok tasnya jatuh. Padahal tasnya juga nggak putus," kata Jumiah.
Suara Jumiah mulai terbatah karena menahan kekecewaan. Dengan mata berkaca kaca, Jumiah lantas melanjutkan ceritanya. Firasat (tad jatuh pada saat wiridan) itu meyakinkan Jumiah bahwa Timnas Indonesia kalah. Sebab, bukan kali pertama firasat itu muncul di benaknya.
"Pada saat dulu, Timnas Indonesia bermain di final dan kalah. Pada saat wiridan, malah foto Andik yang tiba tiba jatuh ke lantai. Dan benar, firasat itu berujung pada kekalahan Timnas Indonesia. Lha kok kali ini terulang lagi firasat itu," kata Jumiah, seraya menundukkan kepala.
Tapi, kekalahan Timnas Indonesia kali ini, tidak lantas membuat Jumiah putus asa. Apalagi mendoakan Andik, anaknya tercinta. "Tidak apa apa kalah. Mungkin belum waktunya. Yang penting, Andik dan teman setimnya tetap semangat dan jangan pernah putus asa," pungkasnya.
1 dari 2 halaman
No comments:
Post a Comment