KOTA BATU – Sekali lagi, Wali Kota Batu Eddy Rumpoko menegaskan bahwa warga Batu bebas memanfaatkan Balai Kota Among Tani untuk hajatan. Misalnya, kegiatan keagamaan, rapat, khitanan, dan nikahan.
Kegiatan tersebut tak hanya bisa dilakukan di Gedung Pancasila tapi juga di ruang rapat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lantai V dan beberapa ruang lainnya. "Monggo, (Balai Kota Among Tani) silakan dipakai secara gratis. Gunakan ini (balai kota) sebagai taman bermain dan belajar," kata wali kota yang akrab disapa ER itu dalam sambutan pada Seminar Destinasi Pariwisata Batu dalam Bingkai Islam Nusantara, Batu International Islamic Tourism (BIIT) 2016 di Gedung Pancasila, kompleks Balai Kota Among Tani, kemarin (3/12).
ER menyatakan, hingga kemarin, sebanyak 500 kegiatan telah dilaksanakan di area Balai Kota Among Tani. Jumlah ini terhitung sejak kantor terpadu itu ditempati pada Januari 2016 lalu. "Semua bisa ngumpul di sini (balai kota). Band–band–an, balap motor, silakan pakai di sini," ucap politikus PDI P ini.
Nama Balai Kota Among Tani, lanjutnya, dipilih karena gedung tersebut dibangun murni dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang mencapai Rp 300 miliar. Sehingga, ER ingin memberi penghargaan pada warga Batu yang mayoritas petani. "Karena pembangunan gedung ini pakai duit rakyat (Batu)," jelasnya.
Perlu diketahui, Balai Kota Among Tani rencananya akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo, sekaligus dalam rangkaian BIIT 2016. Namun, karena berbenturan dengan aksi demo 212, Jokowi batal datang untuk meresmikan gedung seluas 4 hektare itu. (zya/c4/im)
No comments:
Post a Comment