Skalanews - Nama stadion baru di kota Pamekasan menuai kritik dari warganya. Stadion baru senilai Rp100 miliar itu diberi nama "Stadion Pamellengan" dan diresmikan Jumat (18/11) malam. Warga menilai nama stadion itu terasa aneh didengar dan susah diucapkan.
Seperti yang dikatakan Agung Wahyudi. Siswa sekolah menengah di kota Pamekasan yang menonton peresmian stadion, mengatakan, nama Pamellengan dia dengar pertama kalinya saat acara peresmian stadion.
"Bener Mas. Selama sekolah, saya baru pertama kali mendengar nama Pamellengan. Selama ini nama-nama populer dalam sejarah Pamekasan yang saya dengar adalah nama Raja Ronggo Sukowati yang memindahkan Kraton Labangan Daja ke Kraton Mandilaras di abad 16," tutur pelajar yang maniak bola itu.
Agung mengakui, usai pulang menonton peresmian stadion dia bertanya ihwal nama Pamellengan kepada ayah dan kakak-kakaknya.
"Ayah dan kakak juga tidak tahu soal nama Pamellengan itu. Malahan kata ayah dan kakak, nama Pamellengan terasa aneh didengar dan susah diucapkan," kelakar Agung.
Hal senada juga dilontarkan Fauzan Oktafiano. Mahasiswa sebuah PTS di Pamekasan itu, malah menyarankan nama stadion diganti dengan nama yang lebih populer dan telah jamak didengar warga Pamekasan dan warga Madura lainnya.
"Semisal nama Mandilaras itu. Mandilaras itu kan nama kraton atau istana raja. Biasanya sebuah istana memiliki halaman sangat luas atau alun-alun yang digunakan untuk lapangan rakyat. Nah, kalau nama Stadion Mandilras kan lebih keren Mas," ucapnya bangga.
Fauzan yang mengaku penasaran dengan nama Pamellengan akhirnya mencoba browsing di google.
"Setelah pulang dari persemian stadion, saya langsung tanya ke Mbah Gugel. Saya ubek-ubek kata kunci Pamellengan tetap tidak saya temukan. Terus terang saya tidak tahu Pemellengan itu nama orang atau nama sebuah tempat," katanya penasaran.
Soal usulan nama stadion baru sempat jadi viral warga Pamekasan. Beberapa pejabat setingkat kepala dinas ada yang usul memberi nama stadion dengan nama Stadion Ronggo Sukowati. Sayangnya nama raja itu telah disematkan untuk nama pendopo dan nama terminal.
Di kalangan jurnalis FWP (Forum Wartawan Pamekasan) ada yang mengusulkan nama Stadion Mekatama.
"Mekatama itu akronim dari Mekkasen Utama. Artinya, Mekkasen untuk Madura. Mekkasen itu ujaran warga Madura saat menyebut kota Pamekasan. Lidah etnis Madura lebih mudah berkata Mekkasen ketimbang Pamekasan," urai Erri Sugianto, anggota FWP.
Nama Stadion Pamellengan sendiri diumumkan Bupati Pamekasan, Ahmad Syafii saat meresmikan stadion baru di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan. (Anang Adriyanto/Wan)
No comments:
Post a Comment