
- Kepsek SMAN 12: Semua SMA dan SMK Kutip Uang Komite
- Ombudsman Ungkap Dugaan Pungli di Tujuh Sekolah
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Atas (SMAN) Negeri 12 Medan Jasmen Tampubolon mengatakan, hampir seluruh SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri di Kota Medan menyediakan seragam lewat koperasi sekolah.
Sebelumnya, Ombudsman Perwakilan Sumut melaporkan tujuh sekolah negeri di Kota Medan, yang diduga melakukan pungutan liar (pungli), kepada Wali Kota Dzulmi Eldin dan Polda Sumut.
Pimpinan Ombudsman Perwakilan Sumut Abyadi Siregar mengungkapkan, dugaan pungli di tujuh sekolah tersebut bisa dibagi jadi tiga kategori, yakni pungli komite, pungli bimbingan belajar (bimbel), dan pungli uang insidental.
Itu berdasarkan pengaduan sejak Juli 2016, jumlahnya 270 laporan. "Dari 270 laporan tersebut 11 persen pungutan liar. Pungutan liar yang paling banyak sfslsh menjual pakaian di koperasi sekolah," katanya, Selasa (8/11/2016).
Namun, menurut Jasmen, hampir semua sekolah menjual seragam. "Kalau seragam sekolah, hampir semua SMA dan SMK negeri yang menyediakan. Bukan SMAN 12 Medan saja. Saya dari zaman baholak (dahulu) hingga mau pensiun dari PNS sudah ada itu. Bukan hal aneh jika ada uang seragam dan komite sekolah. Saya mau pensiun ini, bukan luar biasa kali itu," ujarnya kepada Tribun Medan, Rabu (9/11).
Selain itu, katanya, ketika memenuhi panggilan dari Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara telah menjelaskan tentang tujuan diterapkannya kebijakan uang seragam sekolah.
"Kalau seragam harganya Rp 170 ribu, sudah lengkap itu semua, makanya saya binggung kenapa pula kami disebut pungli? SMAN 12 bukan jago kali, biasa-biasa saja. Uang insidental tidak lagi kami terapkan, karena masyarakat mengeluh," katanya.
Ia menjelaskan, harga seragam sekolah yang dipatok koperasi SMAN 12 Medan lebih murah dibanding harga pakaian sekolah di berbagai pasar tradisional. Karena itu, ia menolak bila kebijakan ini dianggap memberatkan orangtua siswa.
"Coba cek kalau tak percaya. Saya sudah jelaskan sekolah menjual seragam hanya sebagai contoh panduan saja, karena banyak siswa pria menggunakan celana kuncup, dan siswa perempuan gunakan rok pendek kali," ujarnya.
No comments:
Post a Comment