
Polda Kaltim menemukan banyak benda berbau ISIS di rumah AM. Ada bendera dan buku tentang jihad.
KLIKTENGGARONG - Suami AM diketahui pernah menjadi buruh kasar, sekira 6 bulan lalu. Mereka juga sempat membuka usaha kecil kecilan, berjualan empek empek di kawasan pasar malam Tenggarong. Pasutri itu menikah sekitar satu tahun yang lalu. Anak umur 14 tahun itu adalah hasil pernikahan AM dengan suami pertamanya.
Aktifitas pengajian AA dan AM biasanya dilakukan sekitar dua minggu sekali, di Loa Janan. Kadang mereka pergi berdua. Namun tak jarang anak lelaki AM dibawa serta. Dulu, sebelum menikah dengan AA, AM diketahui sudah sering mengikuti pengajian. Mereka pernah ikut pengajian di daerah Mangkuraja, Tenggarong.
Baca juga: Suami Pernah Jadi Buruh, Tak Ada Aktifitas Aneh di Rumah
"Ndak tahu apa namanya (tempat pengajian pasutri itu). AM dari dulu senang pengajian," kata tetangga yang lain, yang meminta namanya tak dikutip.
Sampai dengan berita menghebohkan tentang AA dan istrinya tersiar, tetangga tidak pernah menjumpai aktifitas aneh di rumah tersebut. Tidak ada juga kegiatan pertemuan di rumah itu sebelum hari pelemparan bom molotov di Samarinda terjadi. Semua berlangsung normal, sampai dengan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 datang ke rumah itu dan melakukan penggeledahan.
"Ndak pernah pengajian di sini (rumah AM), orang datang kayaknya juga tidak pernah. Tapi, kalau ndak salah, malam sebelum peristiwa di Samarinda, ada 8 orang anak- anak teman nginap di sana. Sepertinya teman anaknya AM," ucapnya. (*)
Diduga Terkait Bom Molotov, Densus Geledah Rumah di Tenggarong
No comments:
Post a Comment