Liputan6.com, New York - Tayangan video pornografi sering menampilkan kisah-kisah seks yang terkesan nyeleneh dan berlebihan menurut ukuran lazim di tengah masyarakat.
Misalnya, ada saja tayangan yang berkisah tentang istri yang menjadi milik beberapa orang pria. Atau menenggak sperma sebagai bagian dari adegan panas.
Hal tersebut menjadi lazim dalam beberapa komunitas dunia, terutama di kalangan masyarakat-masyarakat suku terdahulu.
Walau terdengar nyeleneh, sejumlah praktik seksual yang terasa nyeleneh masih dijalankan dalam sistem masyarakat tersebut. Seperti yang Liputan6.com kutip pada Sabtu (5/11/2016) dari Oddee berikut ini:
1. Sambia, Minum Air Mani
Untuk menjadi seorang pria dewasa dalam suku primitif, bocah-bocah lelaki dipisahkan dari kehadiran kaum wanita pada usia 7 tahun dan tinggal bersama dengan kaum pria lain selama 10 tahun.
Selama 10 tahun, kulit bocah-bocah itu disayat untuk mengeluarkan segala bentuk pencemaran apapun dari kaum wanita. Demikian juga dengan praktik pendarahan hidung dan muntah karena konsumsi tebu dalam jumlah banyak.
Yang paling utama, bocah-bocah suku Papua Nugini ini diwajibkan menelan air mani (sperma) dari para tetua, karena air mani itu diduga menopang pertumbuhan dan kekuatan.
Ketika dikembalikan ke tengah-tengah suku, mereka meneruskan tradisi pendarahan hidung bersesuaian dengan siklus menstruasi istrinya.

2. Sunat di Mardudjara
Bagian pertama ritual suku aborigin Mardudjara di Australia adalah, sunat yang diikuti dengan menelan kulit kulup sendiri oleh bocah lelaki yang disunat.
Setelah lukanya sembuh, bagian bawah penis disayat sepanjang kelamin dan terkadang hingga mencapai bagian testis. Darah akibat sayatan kemudian diteteskan ke dalam api untuk keperluan penyucian diri.
Sejak saat itu, kaum pria akan kencing melalui bagian bawah penis, bukan dari saluran kencingnya.
1 dari 8 halaman
No comments:
Post a Comment