
ZHENGZHOU – Seorang staf dari salah satu maskapai di China dilaporkan menghentikan seorang remaja penyandang autis menaiki pesawat. Pihak maskapai mengklaim remaja itu berperilaku aneh dan dapat membuat penumpang lain merasa terancam.
Media cetak Dahe Daily mewartakan ayah sang remaja yang tidak disebutkan namanya mengatakan insiden itu terjadi di Bandara Kota Zhengzhou pada Selasa 15 November 2016. Keduanya berada di bandara tersebut karena hendak menuju Zhuhai di Provinsi Guandong.
BERITA REKOMENDASI
Ketika sedang menaiki pesawat, mendadak pihak maskapai Yangtze River Express menghentikan keduanya. Staf dari maskapai itu menyebut sang remaja berusia 13 tahun tersebut berbicara sangat keras.
"Anakku bukanlah seorang psikopat, dan ia tidak berperilaku agresif sama sekali. Ia hanya berbicara sedikit keras," ujar sang ayah, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Jumat (18/11/2016).
Manajer Yangtze River Express membela tindakan yang diambil oleh anak buahnya. Ia mengklaim stafnya menemukan sang remaja terus berjalan maju mundur dan berteriak dengan keras.
Demi menguatkan pembelaan tersebut, sang manajer mengutip peraturan yang ada di industri penerbangan sipil China. Ia mengatakan, pihak maskapai berhak menolak siapa pun menaiki pesawat jika dianggap tidak tidak layak ikut terbang karena kondisi kesehatan ataupun mental.
No comments:
Post a Comment