
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (SINDOphoto)
"Diingatkan seperti itu, bukan karena kondisi negara (genting) apa ndak. Karena kita perlu mengingatkan," ujar Jokowi di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Jokowi menegaskan, ucapan makar yang menjadi perbincangan masyarakat untuk mengingatkan bahwa negara telah memiliki pemerintahan yang sah berdasarkan kontitusi melalui pemilihan umum, baik pemilu kepala daerah, pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden.
"Kenapa ada yang menyampaikan makar, ya untuk mengingatkan bahwa kita ini sudah mempunyai konstitusi yang mengatur," ungkapnya.
Jokowi menambahkan, saluran demokrasi sudah diatur dalam kontitusi melalui hak memilih dan dipilih. Menurutnya, mekanisme itu juga sudah melalui proses yang panjang.
"Jadi jangan ada pikiran yang aneh-aneh ke mana-mana. Mengingatkan lagi. Mengingatkan kita semuanya. Enggak ada ke arah-arah yang (aneh)," pungkasnya.
(kri)
dibaca 869x
No comments:
Post a Comment