
SURABAYA – Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menyayangkan sikap lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) Rating Services yang tidak konsisten dengan standar penilaiannya. Pasalnya, S&P hingga kini belum juga menaikkan peringkat Indonesia dan selalu mengubah alasan setiap kali memberikan penilaian.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution berpendapat, S&P menjadi sulit meningkatkan peringkat karena alasan yang kerap diubah.
BERITA REKOMENDASI
"Ya susah kalau kemudian berganti-ganti, sebentar bilang fiskal. Sebentar bilang NPL. Kalau buat saya pribadi orang mengubah-ubah alasan itu aneh. Artinya sudah sekian tahun ya S&P sudah lama sekali, yang lain kan sudah (menaikkan peringkat Indonesia)," papar Darmin di Surabaya, Jumat (28/10/2016).
Sekadar informasi, S&P Rating Services belum menaikkan peringkat Indonesia pada level layak investasi atau investment grade. Rating utang Indonesia masih di level BB+ untuk surat utang jangka panjang dan B untuk surat utang jangka pendek.
No comments:
Post a Comment