Friday, October 14, 2016

Digerogoti Penyakit Aneh, Kulit Bersisik, Chandra pun Malu Sekolah

MEMPRIHATINKAN: Chandra (10) memandangi foto almarhum ibunya. Bocah itu malu sekolah karena kulitnya yang terlihat bersisik.(DODI/RADAR PALANGKA )

PROKAL.CO, PALANGKA RAYA – Penyakit aneh menggerogoti seorang bocah berusia 11 tahun, Chandra (11). Kulit bocah itu kulit mengelupas dan membuatnya terlihat bersisik. Selain itu, matanya memerah dan rambutnya rontok. Kondisi itu membuat Chandra malu sekolah hingga sekarang.

Karena kondisi keuangan yang tak memungkinkan, Chandra tidak menjalani perawatan medis. Besar kemungkinan bocah malang itu mengalami iktiosis lamelar atau kelainan autosomal resesif yang timbul saat lahir dan berlangsung seumur hidup. Meski tidak mengancam jiwa, namun menimbulkan stres secara psikologis bagi penderitanya.

Selain harus menghadapi penyakitnya, Chandra kian terpukul. Penggemar Lionel Messi, pesepak bola asal Argentina ini baru saja ditinggal ibu kandungnya, Mariana (45), yang meninggal dunia Senin (10/10) lalu.

Ditemui di kediaman kerabatnya di Palangka Raya, Kamis (13/10), Mega, ayah Chandra menuturkan, anaknya tidak pernah sekolah karena malu dan tak ada biaya. Seharusnya Chandra saat ini sudah kelas III SD.

Warga Desa Tumbang Miwan, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas ini mengatakan, dari tiga anaknya, hanya Chandra yang memiliki kelainan tersebut. Kakak dan adiknya, yakni Claudia(15) dan Andrea (4), hidup normal seperti orang pada umumnya.

Menurut Mega, Chandra dilahirkan secara prematur. Seminggu setelah kelahirannya, muncul bintik merah di seluruh tubuh. Bidan kemudian merujuknya ke Rumah Sakit Doris Slyvanus, tetapi diagnosanya tidak diketahui.

"Gatal-gatal dan bintik merah semakin banyak. Sudah pernah dibawa ke dokter, berobat begitu saja karena tak mampu dan uang tidak ada, sehingga dibawa lagi ke kampung sampai saat ini," ujar Mega.

Menurut Mega, Pemkab Gumas sempat menjanjikan pengobatan, tetapi tidak pernah terealisasi. "Tidak satu sen pun pemerintah memberikan dan hanya janji," katanya.

Menginjak umur dua tahun, Chandra mengeluh gatal-gatal dan hanya diobati secara tradisional menggunakan obat kampung, namun tak mempan. Kulitnya pun mengelupas dan berdarah saat digaruk.

"Saya berharap Chandra bisa dirawat dan diobati sampai sembuh dan mampu bersosialisasi seperti anak-anak pada umumnya," kata pria yang berprofesi sebagai petani tradisional ini seraya menyebutkan nomor ponselnya 085249656692, berharap ada donatur yang membantu.

Dihubungi terpisah, Humas RSUD Doris Sylvanus  Palangka Raya dr Theodurus S Atmaja menduga Chandra menderita iktiosis lamlar. Akan tetapi, bocah itu perlu menjalani pemeriksaan medis untuk mengetahui secara jelas penyakitnya.

"Lebih jelas nanti setelah diperiksa. Bawa saja ke RSUD Doris Sylvanus. Bisa ke poliklinik pada jam buka pagi hari. Penjelasan lanjutnya setelah diperiksa dokter spesialis kulit," ujarnya. (daq/ign)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...