KOTA PEKALONGAN – Walikota HA Alf Arslan Djunaid menemukan sejumlah pompa bantuan yang diberikan kepada kelurahan korban rob, saat ini mengalami kerusakan. Untuk itu, kedepan Pemkot akan merencanakan anggaran untuk menyiapkan tenaga khusus yang bertugas untuk menjaga dan merawat pompa.
"Kemarin adanya bantuan pompa kepada daerah-daerah terendam rob sudah cukup efektif untuk meminimalisir rob, pompa sangat membantu. Tapi ternyata, saat ini banyak pompa bantuan itu yang rusak, yang jebol. Itu di bagian karetnya banyak yang rusak, jadi kedepan kami akan anggarkan lagi untuk menyiapkan tenaga guna menjaga dan merawat pompa itu," tutur Walikota yang ditemui usai membuka Seminar Batik di Ruang Amarta, Kamis (6/10).
Menurutnya, kondisi demikian memang menjadi permasalahan yang banyak terjadi. Ketika Pemkot mampu mengadakan peralatan, namun tidak dapat dirawat secara baik. "Kalau beli mungkin gampang. Sejauh ini masalahnya adalah untuk merawat ketika sudah dibeli itu," tambah Walikota.
Keberadaan pompa, lanjutnya, menjadi salah satu hal penting bagi wilayah-wilayah rawan banjir untuk menghadapi musim penghujan tahun ini. Pihaknya, akan kembali melakukan pendataan jumlah rumah pompa dan pompa yang dikelola masyarakat. "Kami akan data lagi sehingga kedepan kebutuhannya bisa dipenuhi," kata dia.
Apa yang disampaikan Walikota, merupakan salah satu upaya yang akan dilakukan Pemkot dalam menghadapi musim penghujan. Senin mendatang, Walikota akan melakukan rapat koordinasi dengan BPBD Kota Pekalongan untuk melakukan maping wilayah yang rawan banjir maupun rob. "Banjir saat ini terjadi ketika intensitas hujan tinggi. Sementara rob, sebagian sudah teratasi melalui tanggap darurat kemarin," tuturnya.
Pemetaan dilakukan untuk mengerucutkan wilayah-wilayah yang terpantau masih rawan banjir maupun rob. Sehingga, Pemkot dapat menentukan prioritas penanganan pada wilayah yang masih rawan. "Yang sering disampaikan ada delapan. Tapi akan dikerucutkan kembali mana yang butuh penanganan prioritas," ucapnya.
Terkait antisipasi datangnya musim hujan, BPBD Kota Pekalongan sudah menyiapkan status siaga. Namun penetapan status tersebut masih menunggu keputusan Walikota Pekalongan.
BPBD juga sudah melakukan rapat koordinasi di tingkat provinsi. Hasilnya, Kota Pekalongan belum termasuk daerah yang dikatakan rawan bencana.
Meski demikian, BPBD tetap menetapkan daerah prioritas rawan banjir di Kota Pekalongan.
"Setidaknya ada delapan kelurahan dari dua kecamatan yang masuk rawan banjir. Yakni Tirto dan Pasirkratonkramat di Kecamatan Pekalongan Barat, dan Bandengan, Panjang Wetan, Kandang Panjang, Panjang Baru, Krapyak dan Padukuhankraton di Kecamatan Pekalongan Utara.
Tak hanya banjir musiman, banjir rob juga menjadi prioritas yang akan ditangani. Menurutnya untuk tahun depan dari BPBD sudah mengajukan 4000 karung pasir untuk peninggian beberapa tempat rawan rob. "Kami selaku koordinator lapangan dalam penanggulangan bencana, sedangkan untuk perbaikan infrastruktur atau peninggian sudah ditangani oleh SKPD lain. Sehingga memang anggaran tidak terlalu banyak. Tahun ini saja untuk penanggulangan hanya sekitar 30 juta rupiah," pungkasnya. (nul)
Penulis: M. Ainul Atho' & Redaktur: Abdurrahman
No comments:
Post a Comment