Pesepakbola biasanya hanya bermain secara profesional hingga usia 30an sampai 40 tahun. Setelah itu, apa yang mereka lakukan? Ternyata tak sedikit yang memilih pekerjaan yang kurang lazim bagi pensiunan pesepakbola, seperti yang ditulis oleh Zakky BM berikut ini...
Pasca pensiun menjadi pesepakbola, pekerjaan yang sangat amat lumrah ditekuni oleh para pemain adalah menjadi pelatih. Perjalanan panjang dari menjadi seorang asisten pelatih, mengambil kursus kepelatihan hingga akhirnya merintis karir di kesebelasan-kesebelasan sepakbola adalah hal-hal yang biasa terjadi. Jika tidak berminat menjadi pelatih, kini ada pilihan menjadi komentator atau pundit di televisi hingga menjadi agen pemain.
Namun, beberapa pemain yang memang memiliki pamor yang luar biasa seperti Eric Cantona, misalnya, malah menekuni dunia perfilman. Apakah itu pekerjaan yang aneh? Dalam batas tertentu, itu bukan pekerjaan pasca pensiun yang aneh. Menjadi bintang iklan dan model fashion seperti David Beckham juga bisa dibilang tak aneh-aneh-amat. Tapi, bagaimana dengan pekerjaan mereka yang ada dalam daftar ini?
Tim Wiese (Pegulat)
Banyak menghabiskan karirnya di Werder Bremen, kiper raksasa asal Jerman ini mengakhiri karir sepakbolanya pada 2014 lalu di Hoffenheim. Tim Wiese juga tercatat pernah menjadi bagian skuat tim nasional Jerman pada Piala Dunia 2010 lalu di Afrika Selatan. Pasca pensiun dari lapangan hijau, ia menyibukkan dirinya dengan membentuk tubuhnya penuh dengan otot dan akhirnya bergabung dengan WWE (World Wrestling Entertainment). Selain profesi gulat WWE yang dijalani Wiese, sebetulnya ada yang hampir mirip dengannya seperti Bixente Lizarazu yang menjadi pegulat Jiujitsu atau Curtis Woodhouse yang menjadi seorang petinju. Meski sepakbola dan gulat/beladiri/tinju bisa dibilang sama-sama bagian dari olahraga, akan tetapi kegiatan Wiese/Lizarazu/Woodhouse ini bisa dikategorikan cukup tak biasa bagi seorang pesepakbola.
Ray Wilson (Pengurus Pemakaman)
Pada masanya, Ray Wilson, adalah salah satu bek tangguh yang pernah dimiliki oleh Inggris. Terlibat dalam tim legendaris Inggris yang menjuarai Piala Dunia 1966 di rumah sendiri, Ray Wilson yang sebenarnya sempat menjadi pelatih Bradford City pada tahun 1971 ternyata tak melanjutkan karir kepelatihannya dan lebih tertarik kepada bisnis pemakaman di Huddersfield. Ia sendiri menyudahi kariernya sebagai 'kuncen' pemakaman ini tepat pada tahun 1997 lalu.
No comments:
Post a Comment