Thursday, September 1, 2016

Ada yang Aneh dari Gerak Gerik Jessica, JPU Yakin Jesica Tak Mampu Berkelit

Ronny Nitibaskara. Foto: dok/JPNN.com

Ronny Nitibaskara. Foto: dok/JPNN.com

KENDARIPOS.CO.ID,JAKARTA – Kriminolog Ronny Nitibaskara menilai banyak hal yang aneh dari gerak gerik Jessica Kumala Wongso, saat terdakwa kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin itu menjalani interviu.

Interviu atau wawancara yang dimaksud adalah saat Ronny membantu polisi dalam melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP).

‎"Saya mengamati melalui komunikasi verbal adalah lewat kata-kata. Kalau non-verbal komunikasi lewat gerak gerik. Saya menguasai keduanya untuk menganalisis kasus tersebut," Ronny dalam sidang perkara kematian Mirna, Kamis (1/9/2016).

Ronny mengaku sering melakukan inverviu kepada Jessica‎, untuk melengkapi BAP. "Kemudian saya periksa sendiri dan memang ada BAP yang harus ditambahkan. Nah, pihak polisi bilang dilengkapi saja di hadapan Majelis Hakim," ujar dia.

‎Berdasarkan analisis Guru Besar Kriminolog Universitas Indonesia ini, Jessica seakan membuat pagar saat sesi interviu digelar. Pagar ini terjadi ketika Ronny menanyakan hal-hal mengenai Mirna.

"Saat itu saya menelusuri. Dia melakukan gesture yang tidak sesuai (saat ditanya Mirna). Saya pindah ke pembicaraan kehidupan sehari-hari, dia biasa saja. Itu bisa diperhatikan dengan subtitusi fisiognomi (ilmu wajah) modern. Dari situ, bisa terlihat dari akurasi wajah. Penelitiannya pernah dilakukan dengan orang yang sembarangan," kata dia.

Menurut dia, teori fisiognomi modern yang ia gunakan, tingkat akurasi dalam membaca seseorang sebanyak 95 persen.

"Saat saya memeriksa Jessica dari tahap-tahap tadi, ada ketidakserasian bahasa tubuh Jessica yang saya temukan dengan ucapan dalam wawancara itu. Sering blocking," ungkap Ronny.

Dia juga menanyakan kegiatan apa yang Jessica lakukan berdasarkan CCTV. Saat ditanyakan itu, Jessica terlihat melakukan gerakan tidak lazim.

"Duduknya pindah-pindah. Saya melihat juga tidak ditemukan ketidaksesuaian dengan bahasa verbal dan nonverbal walaupun tidak banyak," tandasnya.

Sementara, tim jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat semakin optimistis bahwa Jessica Kumala Wongso yang menjadi terdakwa pembunuhan atas Wayan Mirna Salihin bakal sulit berkelit. Pasalnya dari 15 kali persidangan, keterangan para saksi dan ahli semakin menyudutkan Jessica.

Menurut koordinator tim JPU Ardito Muwardi, keterangan saksi dan ahli menguatkan dakwaan atas cewek kelahiran 9 Oktober 1988 itu.  "Fakta perbuatan menurut kami sudah cukup tergambar dan sangat meyakinkan untuk kami uraikan nanti dalam surat tuntutan," ucapnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (29/8/2016).

Karenanya untuk persidangan yang tersisa, tim JPU akan berusaha semaksimal mungkin dalam menghadirkan saksi. Sebab, JPU harus bisa menghadirkan saksi berdasarkan prioritas.

"Tidak semuanya (saksi) dihadirkan. Tentu kan ada skala prioritas dan itu kita maksimalkan," kata dia.

Muwardi menegaskan, sebagian besar saksi-saksi prioritas pun sudah memberikan keterangan di persidangan. Karenanya tim JPU hanya butuh melengkapi kesimpulan dari seluruh saksi dan ahli yang selama ini sudah dihadirkan di sidang.

"Beruntunglah yang kita prioritas, sudah dihadirkan kemarin semua. Tinggal pelengkap-pelengkap untuk memperkuat dan melengkapi kesimpulan supaya lebih meyakinkan," tutupnya.(JPG/JPNN)

 

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...