Thursday, August 11, 2016

Sita Cobek dan Petis dari Calon Jamaah Haji

BERITA TERKAIT

  • Sampai Madinah, CJH Indonesia Masih Saja Hadapi Masalah

  • Calon Jamaah Haji Batal Terbang gara-gara Visa

  • Soekarwo Berbisik: Sing Ati-ati, Bismillah

  • Cuaca di Arab Lebih Panas, Jemaah Haji Diminta Patuhi Aturan

JawaPos.com- Ada-ada saja barang unik yang dibawa para calon jamaah haji (CJH). Petugas Avian Security (Avsec) Bandara Internasional Juanda, Surabaya kembali menyita beberapa barang bawaan CJH yang dianggap membahayakan penerbangan.

Penyitaan dilakukan saat petugas memeriksa para jamaah kloter 2 di pintu keluar Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES). Pemeriksaan berlangsung setelah CJH mendengar ceramah Wakil Gubernur Saifullah Yusuf. Saat itu jamaah berkumpul di lobi. Banyak CJH yang raut wajahnya berubah saat hendak melewati pintu metal detector. Seorang CJH terlihat kebingungan karena metal detector berbunyi saat dilaluinya. Petugas langsung menggeledah. Ternyata ada gunting di saku jamaah itu.

Kondisi serupa terjadi saat pemeriksaan tas. Melalui monitor, petugas memantau barang bawaan CJH. Saat itulah terlihat barang-barang dapur di dalam tas CJH. Bahkan, ada pula cobek dan petis di beberapa tas. Saat ditanya, pemiliknya mengatakan bahwa benda-benda itu digunakan untuk membuat sambal selama di Tanah Suci. Mereka merasa tidak cocok dengan masakan Arab.

Petugas juga menemukan benda menyerupai makanan ringan. Setelah dibuka, ternyata isinya cat semprot. Kabarnya, cat semprot itu digunakan untuk memberi tanda saat berada di Tanah Suci. Selain itu, masih banyak CJH yang membawa paku. Alasannya sama: untuk membikin jemuran baju di hotel. Hal tersebut kadang membuat petugas merasa geli sekaligus kesal. ''Aneh-aneh ae,'' ujar seorang petugas AHES.

Kasi Haji dan Umrah Pamekasan Afandi terlihat berkeringat setelah seluruh jamaah haji Pamekasan masuk bus. Ya, Afandi memang mengawal CJH Pamekasan hingga keberangkatan. ''Masih saja ada yang membawa barang aneh-aneh. Padahal, sering kami beri tahu,'' kata Afandi sambil menunjuk barang sitaan di meja.

Dia selalu mewanti-wanti jamaah untuk tidak membawa benda logam ke kabin pesawat. Sebab, petugas bandara pasti menyita benda tersebut. Afandi sudah menyarankan jamaah untuk memasukkan benda itu ke koper yang masuk bagasi. Dia juga meyakinkan jamaah bahwa keperluan sehari-hari sudah tersedia di Tanah Suci. Karena itu, tidak perlu membawa alat memasak dari rumah. Namun, banyak jamaah yang kurang memperhatikan penjelasan tersebut. Selain itu, ada asumsi bahwa sabun atau sampo di Tanah Suci tidak sebagus buatan Indonesia. Karena itu, tidak sedikit jamaah yang membawa sampo sendiri.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...