Friday, August 26, 2016

"Para Pendukung Tidak Ingin Membebani Ahok dengan Syarat yang Aneh-aneh"

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Diungkapkan Ansy Lema, juru bicara Tim Pemenangan Ahok, dukungan tanpa syarat untuk calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merupakan cara tiga parpol pengusung dan komunitas Teman Ahok untuk membangun tradisi politik baru, sebagai antitesa terhadap kultur politik gaya lama yang dominan dengan praktik politik transaksional.

"Politik transaksional itu misalnya mahar politik dan politik uang. Di sini, para pendukung tidak ingin membebani Ahok dengan syarat yang aneh-aneh. Yang utama, Ahok bekerja benar untuk kemajuan Jakarta. Bahkan, untuk menentukan Calon Wakil Gubernurpun, sepenuhnya diserahkan pada Ahok," ungkap Ansy, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/8).

Ansy pun menanggapi berkembangnya sinyalemen bahwa peresmian Rumah Lembang dan beredarnya komposisi Tim Pemenangan Ahok sebagai strategi untuk memperkecil peluang bergabungnya PDIP dalam barisan pendukung Ahok.

"Rumah Lembang diresmikan sebagai rumah bersama murni untuk mensinergikan kerja-kerja pemenangan Ahok. Jadi, hingga kini baik Ahok dan para pendukungnya tetap terbuka jika ada parpol lain yang juga bersedia bergabung mendukung Ahok," jelas Ansy.

Secara historis dan ideologis, sambung Ansy, Ahok memiliki kedekatan dengan PDIP. Hingga kini, Ahok dan PDIP masih merupakan satu kesatuan dalam memimpin Jakarta, karena PDIP adalah parpol pengusung Jokowi-Ahok pada Pilgub 2012 silam dan Wagub Djarot Saiful Hidayat adalah kader PDIP

Oleh karena itu, peresmian Rumah Lembang sebagai posko Ahok, pada Kamis malam, 25 Agustus 2016, berangkat dari kebutuhan perlunya sebuah rumah bersama yang bisa menghimpun, sekaligus menjadi tempat berkumpul seluruh pendukung dan pengusung Ahok.

"Jadi bisa dibilang, selama ini, belum ada satu tempat yang cukup representatif yang bisa dijadikan sebagai rumah bersama bagi pendukung Ahok. Tim pemenangan dan para pendukung selalu berpindah-pindah tempat pertemuan, kadang di kantor Nasdem, di Hanura, atau di Golkar," tukas Ansy.

Penulis : Christophorus Aji Saputro

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...