Skalanews - Sidang dugaan pembunuhan berencana I Wayan Mirna Salihin kembali berlanjut. Pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan seorang ahli digital forensik, AKBP Muhammad Nuh Al Azhar.
Dalam keterangannya, Nuh menyebutkan jika terdakwa Jessica Kumala Wongso memindahkan posisi duduknya yang awalnya di pojok sofa kemudian pindah ke tengah sofa.
Dengan menjelaskan melalui gambar rekaman CCTV, Nuh menjelaskan, pada pukul 16:22:38 WIB dia duduk kembali duduk di ujung sofa yang berada meja 54.
"Kemudian pada pukul 16:23:37 J mengeser duduknya ke tengah sofa yang sejajar dengan tanaman hias yang menghalangi CCTV," jelas Nuh saat persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (10/8).
Kemudian, pada pukul 16:24:19 WIB petugas kafe Olivier membawa es kopi Vietnam yang masih dalam kondisi belum dituangkan kopi, masih susu. "Dan itu sedotannya terpisah dari gelas. Seperti kita lihat pelayan meletakan sedotan dan kemudian di tuang," tutur Nuh.
Posisi duduk inilah yang dianggap Nuh merupakan sesuatu hal yang janggal. "Persoalan yang janggal adalah perpindahan duduk yang awalnya di ujung kemudian pindah ke tengah yang kamera CCTV terhalangi oleh tanaman," jelasnya.
Ketika kopi tiba, Nuh menyebutkan, gelas kopi tersebut berada di depan Jessica. Kemudian, antara pukul 17:27 hingga 16:28 datanglah petugas yang lain membawa gelas koktail. "Yang letaknya agak jauh dengan terdakwa," jelasnya.
Lalu pukul 16:28:20 WIB, Jessica terlihat menggeser posisi duduk menu atau centerpiece. Dudukan menu tersebut awalnya berada di tengah meja. "Kemudian dipindahkan ke ujung meja yang lebih jauh."
Hal itu menurut Nuh, membuat posisi yang menghalangi gelas. Sebab, ada paper bag yang dibawa Jessica ketika tiba ke Cafe Olivier. "Sehingga duduk menu itu sejajar dengan paper bag," ungkapnya.
Kemudian, pada pukul 16:29:50 WIB sambil menunjukan rekaman CCTV, Nuh menyebutkan, Jessica membuka tasnya untuk mengambil sesuatu.
Namun, ketika ditanya apakah itu. Nuh menjawab tidak tahu. (Bisma Rizal/bus)
No comments:
Post a Comment