
Masyarakat dan terutama orang-orang terdekat mengaku tak percaya jika anggota polisi itu yang telah tega menghabisi nyawa Hermawati.
Dikutip dari sulsel.pojoksatu.id, di mata orangtuanya dan sejumlah tetangganya di Kabupaten Bone, Bripda Muhlisdikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tak memiliki masalah dengan orang lain. Ayah Bripda Muhlis, Tahe (50), mengungkapkan, terdapat beberapa keanehan saat Bripda Muhlis berada di Bone.
Pembunuhan terhadap Harmawati itu sendiri diduga dilakukan oleh Bripda Muhlis pada Jumat (12/8/2016) dinihari. Menjelang terjadinya peristiwa keji tersebut, Bripda Muhlis tiba di rumahnya di Desa Lappabosse setelah salat subuh.
"Dia datang menggunakan sepeda motor matic Mio GT warna merah hitam, tiba di rumah dia langsung tidur. Keesokan harinya dia juga salat Jumat di sini dan bantu saya angkat gabah di sawah," kenang Tahe.
"Malam dia pulang ke Makassar, tidak ada juga dia bilang-bilang waktu dia mau pergi. Bahkan salaman dengan saya juga tidak, sementara sebelum-sebelumnya kalau mau pergi dia, salam sama saya, minta izin sama saya."
Kini, Bripda Muhlis sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan Harmawati, gadis cantik yang ditemukan membusuk di Dusun Tappareng, Desa Lappabosse, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Senin 15 Agustus 2016 lalu.(sad)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama
No comments:
Post a Comment