
BANGKAPOS.COM, JAKARTA, - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memuji santri pesantren dalam mengelola produk pangan, seperti ternak dan sayur mayur.
Ia menyatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tertarik untuk mengajak pihak pesantren memasarkan produk-produk tersebut.
Pernyataan itu disampaikannya saat datang ke Pondok Pesantren Minhajurrasyidin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/8/2016).
Pada kesempatan itu, Djarot sempat mengamati lahan-lahan perkebunan yang dikelola para santri.
"Kalau ini menghasilkan apapun, misal sayur-sayuran, telor, bisa kerja sama dengan Wali Kota. Kami siap memasarkan produk yang dihasilkan oleh para santri ini. Supaya ada kerja sama yang saling membantu, saling menguatkan," kata Djarot.
Djarot menilai bentuk kerja sama antara Pemprov DKI dan pihak pesantren bisa menjadi solusi dalam penyediaan pangan tanpa harus menggantungkan diri pada impor.
Ia kemudian melontarkan keprihatinannya pada banyaknya kebijakan impor yang saat ini dilakukan pemerintah.
"Saya nangis lho kalau misal garam saja kita mesti impor. Garam impor dari Australia. Bagaimana bisa negara kepulauan terbesar di dunia garam saja impor, ikan asin impor, pisang impor. Apa di sini tidak bisa nanam pisang," ujar dia.
Kedatangan Djarot ke Ponpes Minhajurrasyidin untuk menghadiri dan memberikan sambutan pada penyerahan SK Izin Pendirian Pendidikan Diniyah Formal (PDF) oleh Kementerian Agama RI kepada 12 Pondok Pesantren se-Indonesia.
No comments:
Post a Comment