MEDAN, WOL – Memasuki hari pertama sekolah, Senin (18/7), SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan menghapuskan sistem kegiatan plonco bagi para siswa baru dan mengganti dengan sistem PLS (Perkenalan Lingkungan Sekolah).
Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) yang dilakukan di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan dilakukan dengan berbagai kegiatan positif, seperti bakti sosial, pengembangan diri, pengenalan tentang biografi sekolah.
Selain itu pihak sekolah juga menghapuskan sistem plonco yang memerintahkan para siswa baru membawa perlengkapan atribut yang aneh-aneh seperti topi bola, topi kerucut dan sebagainya yang sangat tidak mendidik.
Demikian diungkapkan Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, Muliadi S.Pd, M.Si kepada Waspada Online terkait hari pertama masuk sekolah yang dimulai hari ini.
"Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama para siswa didik baru kita, sangat mendorong mereka ke arah pembentukan karakter, seperti kegiatan bakti sosial, pengembangan diri dan kita juga melakukan pengenalan sekolah terhadap mereka, ini dilakukan agar kegiatan PLS bisa memberikan dampak yang positif," tuturnya.
"Dan saya juga sangat setuju jika pelonco itu ditiadakan, karena tidak mencerminkan karakter pendidikan yang baik, dimana para murid disuruh memakai atribut aneh-aneh ini jelas tidak tepat sasaran, dan sudah saatnya semua sistem itu dirubah dan diterapkan dengan sistem yang bisa memberikan dampak yang baik," katanya.
SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan mengadakan kegiatan PLS selama tiga hari dan dilanjutkan dengan kegiatan Pramuka yang mampu mendorong pengembangan diri bagi peserta didik.
"Harapan kita bersama, sesuai dengan Peraturan Menteri yang di keluarkan pada beberapa waktu lalu bisa diterapkan oleh para sekolah-sekolah bahwa memang budaya pelonco itu di hilangkan dan dilakukan dengan kegiatan yang membangun karakter siswa," tutupnya. (wol/eko/data2)
Editor: Agus Utama
No comments:
Post a Comment