Tuesday, July 26, 2016

Rahasia pesta pemakaman tertua di dunia terungkap

Makam berumur 12.000 tahun di Israel mengungkap lebih banyak rahasia tentang perayaan pemakaman paling tua dan besar dalam catatan sejarah.

Sekitar 12.000 tahun lalu, pesta akbar dilakukan untuk menghormati seorang perempuan misterius. Mereka memenuhi makamnya dengan barang-barang aneh. Dan, anehnya, mereka melempar sisa makanan ke dalam kuburan.

Bekas-bekasnya ditemukan di gua Hilazon Tachtit, Israel di mana sisa manusia sebelumnya ditemukan.

Arkeolog mengkajinya sejak ditemukan sampai sekarang.

Sekarang mereka telah dapat memengetahui urut-urutan kejadian pemakaman. Temuan mereka diterbitkan di jurnal Current Anthropology.

Kelompok ini berasal dari kebudayaan Natufian yang tinggal di Levant sekitar 15.000 sampai 11.500 tahun lalu.

Mereka hidup berkelompok dan menetap sebelum dimulainya pertanian. Ini tidak biasa: sebagian besar manusia saat itu hidup sebagai pemburu-peramu yang pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Natufian adalah kelompok pertama yang melakukan ritual pemakaman terorganisir.

"Ini adalah untuk pertama kalinya pemakaman menjadi acara hari itu. Mungkin karena kita menyaksikan lebih banyak kerumitan di masyarakat," kata Leore Grosman dari ‪Universitas Hebrew Jerusalem di Israel, yang mengkaji makam ini selama lebih delapan tahun.

Menu daging

Pesta di Hilazon Tachtit adalah salah satu acara makan-makan saat pemakaman yang paling luas yang pernah ditemukan. Ini juga salah satu yang tertua.

Acara ini menghadirkan menu yang menakjubkan. Ikan, rusa gunung, serigala merah, ular adalah sebagian spesies yang ditemukan.

Kura-kura panggang ternyata adalah makanan yang digemari. Sisanya, sekitar 80, ditemukan, terdiri dari 20kg daging.

Pastinya terdapat banyak orang yang memakannya, meskipun sulit untuk mengetahui jumlah pastinya.

Grosman dan rekannya Natalie Munro dari Universitas Connecticut di Storrs, Amerika Serikat menemukan persiapan dan peta pemakaman terbagi dalam enam tahapan yang direncanakan dengan hati-hati.

Pertama, Natufian menggali lantai gua untuk membuat makam.

Kemudian mereka menaruh batu di dalam makam dan mengisinya dengan benda-benda aneh. Termasuk tanduk rusa jantan, rumah kura-kura dan kapur. Mereka kemudian "membuang" endapan abu ke tempat tersebut.

Barulah pada tahap keempat orang menuruh jenazah perempuan pada malam hari dalam posisi nyaris duduk. Lengan depan babi hutan dan tempurung kura-kura kembali ditempatkan di bawah kepala dan selangkangan.

Banyak benda tidak biasa, yang tidak ada di situs Natufian lainnya, ditempatkan di sekitar dan di atas tubuhnya. Di antaranya kerang laut dan ujung sayap elang emas. Yang paling aneh adalah "kaki manusia" milik orang lain.

Penutup batu

Tahap kelima adalah pesta itu sendiri. Orang melempar sisa makanan ke makam sebelum tempat itu ditutup.

"Mereka tidak takut membuang apa yang kita pandang sebagai sampah ke dalam makam," kata Grosman. "Sepertinya mereka ingin membenamkan jenazah."

Tahap ke enam, yang terakhir, Natufian menutup jenazah dengan batu besar seberat 75 kg. Ini adalah batu terbesar yang pernah ditemukan di situs Natufian.

Ini adalah pesta pemakaman yang memerlukan banyak persiapan. Mengumpulkan dan memburu binatang memerlukan waktu berminggu-minggu.

Kita tidak mengetahui secara pasti mengapa perempuan ini mendapatkan makam khusus, sementara yang lainnya mendapatkan pemakaman lebih sederhana. Tetapi kerumitan pemakamannya mengisyaratkan ia adalah orang khusus.

"Dia unik di masyarakat," kata Grosman. "Benda-benda yang ditempatkan di sekitarnya menunjukkan kegiatan perdukunan. Jadi setelah mengkaji semua hal kami memperkirakan dia seorang dukun."

Sisa jenazahnya menunjukkan bukti cacat lahir, mengisyaratkan dia pincang.

Pesta pemakaman kuno ini menggarisbawahi bahwa orang Natufian mengembangkan interaski sosial yang rumit. Kelompok peramu-pemburu yang lebih kecil tidak dapat melakukan ritual yang begitu rumit, karena mereka terlalu sering berpindah-pindah untuk mengembangkan hubungan yang mendalam dengan kelompok besar.

"Makanan memberikan gambaran meyakinkan tentang kegiatan ritual yang kemungkinan mengiringi pemakaman Natufian, meskipun bukan semuanya, dan memberikan kita pendalaman berharga tentang dunia simbolis dan idiologis penghuni situs," tulis Lisa Maher dari Universitas California, Berkeley dalam sebuah terbitan penelitian baru.

"Pertanyaannya sekarang apakah kita bisa mengidentifikasi kegiatan yang sama pada pemakaman lain di situs lainnya atau pada konteks lainya."

"Masyarakat yang lebih baru jelas mengambil inspirasi dari nenek moyang Natufian. Maher menulis "Ritual Neolitik sesudahnya berasal, pada tingkatan yang berbeda-beda, tradisi Natufian sebelumnya."

Melissa Hogenboom adalah penulis BBC Earth. @melissasuzanneh di Twitter.Versi bahasa Inggris tulisan ini bisa Anda baca di Secrets of the world's oldest funeral feast di BBC Earth.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...