
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta maaf kepada masyarakat terkait banyaknya persoalan dalam layanan mudik.
Kemacetan parah di tol Brebes Timur yang berujung pada meninggalnya belasan pemudik menjadi sorotan banyak pihak.
Menanggapi itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai permintaan maaf yang disampaikan Mendagri hanya mencoba menenangkan ketidakpuasan dan kekecewaan masyarakat.
"Meski masyarakat tahu persis Mendagri tidak punya kaitan langsung dengan persoalan mudik," ujar Neta ketika dihubungi Tribun, Senin (11/7/2016).
Karena itu kata dia, memang menjadi aneh kenapa Mendagri yang minta maaf.
Seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang minta maaf akibat ketidakbecusan Kakorlantas dan Kapolda Jawa Tengah dalam melakukan rekayasa lalulintas arus mudik.
"Kekesalan publik makin memuncak tatkala Menteri Perhubungan ikut-ikutan mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan keluarga korban tewas dalam kemacetan parah di jalur neraka Brebes," katanya.
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Recommended article from FiveFilters.org: Most Labour MPs in the UK Are Revolting.
No comments:
Post a Comment