FAJAR.CO.ID, JAKARTA- Mantan Penanggung Jawab Teman Ahok, Paulus Romundo mengungkapkan bahwa sangat aneh, dirinya dipecat oleh Teman Ahok setelah mengadakan konferensi pers membongkar dugaan kecurangan yang dilakukan Teman Ahok.
"Saya lakukan konferensi pers nih, saya bongkar apa adanya, karena saya punya ketakutan, saya ini orang kecil, bukan siapa-siapa. Karena kita baca di media, ada terindikasi menerima dana dari pengembang. Ya udah kita sepakat, kita buka," kata Paulus di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6).
Dia menjelaskan, sebelum ada isu aliran dana dari pengembang, dia mengaku tidak terlalu mempermasalahkan kerja-kerja Teman Ahok. Meskipun dia sendiri melihat ada sejumlah kecurangan yang terjadi.
"Ga ada masalah, kita TST (tahu sama tahu) aja, misalnya saya punya 1 KTP nih, saya gandakan 5. Saya masukin dari Jakbar minggu pertama, minggu ketiganya saya masukin dari Utara, minggu kelima saya masukin ke Timur, seperti itu terus. Itu baru 1 KTP digandain 5, kalau ada 100 KTP, hitung aja ada berapa," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, bahwa dirinya sudah pernah coba melaporkan kepada atasannya di Teman Ahok. Namun, laporannya tidak digubris oleh pihak yang ada di Teman Ahok.
"Kita ini udah berapa kali bilang ke atas. Gw tau nih ada kecurangan, sampai jual beli 5 ribu sampe 10 ribu, tapi nggak mempan. Sombong anti kritik, dia bilang, udah tugas lo ngumpulin KTP, ga usah ngurusin gituan," terangnya.
Oleh karenanya, dia merasa bahwa ada pembohongan terhadap Ahok. Dan menurutnya, Ahok harus mengetahui hal itu.
"Tapi kan saya katanya mau dipidanankan sama mereka. Kita siap, kita udah minta maaf ke warga DKI, apapun yang paling pahit ya saya siap. Kan udah kita buka," pungkasnya. [dka/Rmol/Fajar]
No comments:
Post a Comment