
PONTIANAK - Bulan Ramadan baru memasuki hari keempat, namun harga wortel di Pontianak menjulang hingga Rp50 ribu per kilogram (kg). Naiknya harga wortel ini terjadi beberapa waktu terakhir seperti di beberapa pasar tradisional yang ada di Pontianak.
Keluhan naiknya harga wortel ini datang dari salah satu pembeli.
"Harga wortel naik signifikan. Bahkan sebelumnnya harga wortel sampai Rp60 ribu per kg. Saat ini konsumsi wortel saya kurangi. Perlu untuk bahan campuran buat sop, karena kan enggak lucu kalau buat sop enggak ada wortel," ungkap Amira, Kamis (09/06/2016).
Salah satu pedagang menyatakan kenaikan harga wortel memang karena tinggi dari distributor.
"Harga wortel memang naik seperti kemarin wortel dari Medan sekilo sudah mencapai Rp40 ribu, sedangkan dari Australia Rp45 ribu. Harga ini bukan dinaikkan pedagang, tetapi harga distributor kita beli tinggi," ucap Pian, salah satu pedagang di Pasar Flamboyan.
Dijelaskannya, mengenai harga memang fluktuatif, tergantung dari distributornya. Jika persediaan wortel sedikit maka harga naik, dan jika banyak maka sebaliknya.
"Saya melihat ada permainan harga yang dimainkan agen. Kalau kita pedagang hanya ikut, yang kasihan kan kita (pedagang) dan pembeli," keluhnya.
Harga wortel tinggi membuat sebagian pembeli enggan membeli dengan jumlah banyak.
"Kalau biasanya beli sekilo, kini pembeli mengurangi. Paling hanya dua atau tiga buah saja," tuturnya.
Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono merasa kenaikan itu satu hal aneh, dikarenakan Indonesia merupakan penghasil wortel. Ia memperkirakan ada permainan harga dilakukan distributor untuk mencari keuntungan.
"Harga wortel sampai Rp50 ribu per kg. Itu sudah terjadi beberapa hari lalu. Saya tak tahu apa penyebabnya, apakah sengaja diciptakan distributor, atau memang kebutuhan wortel meningkat sehingga pedagang ambil kesempatan," sesalnya.
Dijelaskan Edi bahwa kenaikan bisa terjadi karena kebiasaan masyarakat belanja kebutuhan pokok dengan sistem borong sebagai persediaan puasa. Kejadian timbul secara psikologis.
"Akibatnya, bisa saja dimanfaatkan pedagang atau distributor dengan main harga," jelasnya.
Jika dibanding harga wortel di Australia dan Jedah, di sini justru lebih mahal. Ia mencontohkan, seperti di Australia harga wortel per kg jika di Rupiahkan kisaran Rp15 ribu sedangkan di Jedah Rp12 ribu.
"Naiknya wortel harus di cari sebabnya," tuturnya.
No comments:
Post a Comment