Monday, June 27, 2016

Aneh, Penelpon Penyanderaan Kok Pakai Nomor dari Indonesia?

BANJARMASINPOST.CO.ID, BALIKPAPAN - Banyak kalangan yang mempertanyakan mengapa enam orang ABK TB Charles dibiarkan bebas oleh dua kelompok bersenjata yang membajak kapal mereka di perairan Sulu Filiphina.

Rasanya amat ganjil, mengapa tidak semua ABK dijadikan sandera, berkaca pada peristiwa pembajakan sebelumnya yang menimpa TB Brahma dan TB Henry.

Menanggapi hal tersebut, Danlanal Balikpapan Letkol Laut (P) Irwan S.P. Siagian saat ditemui Tribunkaltim.co di Mako Lanal Balikpapan mengatakan dari hasil pendalaman yang dilakukan, pihaknya menilai adanya modus baru pada pembajakan kapal TB Charles di perairan Sulu, Filpihina.

"Modus aksi para pembajak tersebut baru, karena pengalaman sebelumnya tidak seperti ini," ujarnya.

Dari peristiwa pembajakan TB Charles tersebut, pihak perusahaan, pihak keluarga, bahkan aparatur negara sempat dibuat kebingungan terkait kebenaran pembajakan tersebut.

Pasalnya sejak mencuat informasi pembajakan kapal yang menarik tongkang batu bara tersebut, Rabu (22/6/2016), pihak perusahaan hingga aparatur tinggi negara, baik TNI maupun Polri sempat menyatakan bahwa kabar penyanderaan ABK tersebut tidak benar.

Dengan dasar setelah dideteksi keberadaan kapal TB Charles oleh perusahaan, menunjukan masih melakukan pelayaran pulang ke Samarinda.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...