Thursday, June 2, 2016

Aneh Harga Daging Tinggi, Peternak Tak Pacu Produksi

Foto : suaramerdeka.com/Hartono Harimurti

Foto : suaramerdeka.com/Hartono Harimurti

JAKARTA,suaramerdeka.com – Pengamat ekonomi INDEF Eni Sri Hartati mengaku ada anomali di Indonesia, disaat harga daging sapi melonjak tinggi, ternyata tidak juga mendorong peternak untuk memacu produksinya. Eni menilai kondisi ini akibat peternak tidak menikmati, disaat harga pakan untuk ternak juga masih tinggi.
"Harusnya kan harga tinggi memacu produksi sapi, tapi kok nggak ada yang antusias jadi peternak. Pasokan dari peternak rakyat juga tidak meningkat. Menurut saya ini tidak terlepas dari mahalnya harga pakan ternak. Kalau harga pakan mahal yaitu Rp 45 ribu untuk menaikkan produksi daging 1 kg sapi, maka berat dapat untung, bila harga sesuai pernyataan presiden Jokowi, dipatok Rp 80 ribu per kg nya," kata Eni dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Presroom DPR RI, siang ini.
Bicara masalah pakan ternak yang dalam usaha peternakan merupakan 60 sampai 70 persen biaya produksi, maka dia bertanya mengapa pemerintah seakan membiarkan industri pakan ternak dikuasai pihak yang itu-itu saja. Mengenai kondisi harga daging sapi, maka berdasarkan data, harga komoditi tersebut sudah tinggi sejak pasca Lebaran 2015 sampai Juni 2016. Harga terbentuk pasti dipengaruhi faktor pasokan dan permintaan.
"Harga tinggi bisa terjadi karena kondisi riil tidak imbangnya pasokan dan permintaan, atau ada permainan untuk menciptakan gap antara pasokan dan permintaan, demi meraih untung yang besar. Maka pemerintah harus bisa mengatasi hal ini, terutama harus bisa mencegah permainan, agar orang bergairah untuk menjadi peternak dan pasokan terjamin, sehingga harga tidak memberatkan rakyat," kata dia. (Hartono Harimurti/SM Network)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...