Thursday, June 9, 2016

'Abnormal Summit' Bahas Budaya Korsel yang Aneh di Mata Orang Asing, Apa Saja?

Ada member yang mengeluhkan diskriminasi oleh orang Korea, kesedihan menyambut libur nasional hingga keanehan jadi jomblo di sana.

WowKeren.com - "Abnormal Summit" adalah salah satu talk show yang disukai publik Korsel karena berani membahas hal sensitif. Dalam episode ke-100, mereka mengungkap pandangan para panelis yang semuanya orang asing tentang budaya di Korsel yang dianggapnya "aneh".

Episode spesial itu pun mengundang semua panelis sejumlah 18 orang baik yang sudah tidak mengisi maupun jadi panelis tetap saat ini. Mereka lalu mendapat topik usulan dari penonton misalnya, "Apakah aku aneh menyuruh anakku pacaran nanti setelah resmi dewasa?". Kemudian seorang member menyarankan membicarakan kesan pertama saat mengetahui budaya Korea yang dirasa aneh sebagai orang asing dengan pola pikir berbeda.

Guillaume Patry asal Kanada yang pertama membahas soal jenjang senioritas usia yang berlaku ketat di Korsel. "Orang yang lebih muda tidak dianggap penting dalam sebuah pembicaraan," ucapnya.

Perwakilan Australia, Blair Williams, menyebut orang Korea berkendara sembarangan. Lalu Julian Quintart nimbrung dengan mengungkit tentang sikap orang Korea yang terlalu mengutamakan ikut trend. Ia memiliki kebiasaan mengecek kebenaran suatu berita namun publik Korea biasanya percaya saja.

"Orang Korea tidak terbiasa memberikan kritikan yang membangun," papar pria asal Belgia tersebut. "Dibanding menonjolkan diri dengan apa yang mereka miliki, mereka lebih suka ikut mayoritas (ikut-ikutan trend)."

Sedangkan Takuya menyoroti pandangan aneh orang Korea pada orang yang suka melakukan kegiatan sendirian. Jadi jomblo adalah masalah besar di sana, bahkan makan sendirian juga dianggap menyedihkan. Suatu hari ia pernah makan siang sendirian dan temannya ribut kenapa tidak mengajaknya dan begitu khawatir.

"Semua orang berusaha memiliki grup, melakukan sendirian itu dianggap aneh," ungkap member Cross Gene itu yang dibenarkan Tyler. "Korea punya banyak sekali pasangan, semuanya berpasangan."

Tak hanya itu, urusan resepsi pernikahan juga membuat Daniel Lindemann yang asal Jerman merasa aneh. Pasalnya, host pernikahan biasanya orang tak dikenal mempelai dan diundang hanya karena terkenal. Sam Okyere asal Ghana kemudian mengaku juga tidak paham dengan konflik yang biasa terjadi antara mertua dan menantu di Korsel.

Menariknya lagi, Guillaume Patry juga terheran-heran dengan respon orang Korea terhadap tanggal merah nasional. "Hanya orang Korea yang membenci libur nasional," terangnya. Pasalnya, orang-orang malah akan sibuk laporan ke kantor atau menghadiri acara besar keluarga yang kadang jauh lebih melelahkan.

Sementara itu Alberto Mondi asal Italia menyoroti butuhnya memperkuat undang-undang buruh. Sedangkan Sujan Shakya menambahi dengan fakta bahwa orang Korea masih saja bersikap mendiskriminasikan orang dari negara dunia ketiga yang lebih miskin. Ia mengalami diskriminasi di tempat kerja karena berasal dari Asia Tenggara dan dibilang badannya berbau tak sedap. (wk/mr)

Berita Abnormal Summit terkait :
Keren, Ada Perwakilan Indonesia di 'Abnormal Summit' JTBC Korea
Jadi Tamu di 'Abnormal Summit', Lee Hongki Digoda Soal Park Shin Hye
Tak Cuma Dikira Asal Tiongkok, Hyelim Wonder Girls Juga Fasih Mandarin di 'Abnormal Summit'
Dikritik, 'Abnormal Summit' Jelaskan Alasan Ganti Takuya ke Yuta SMRookies
Lihat berita terbaru Abnormal Summit ...

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...