Trimedya Heran Mayjen Burhanuddin Klaim Lahan Sekolah Cinta Budaya

Laporan Wartawan Tribun Medan/Dedy Kurniawan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Trimedya Panjaitan mendatangi Sekolah Nasional Plus Cinta Budaya/Chong Wen di Jalan Melati (Komplek MMTC), Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Senin (17/5/2016).

Kunjungan Trimedya untuk mendalami sengketa lahan tempat berdirinya Sekolah Cinta Budaya antara mantan Pangdam I/ BB Mayjend (Purn) Burhanuddin Siagian dengan PT PBC.

"Saya diberikan kronologi dari Pak Ahok (pihak Sekolah Cinta Budaya), saya kaget juga dengar kata-kata seperti itu saya baca (plank bertuliskan 'Tanah Ini Milik Mantan Pangdam Mayjend Burhanuddin'). Saya kaget Bang Burhanuddin Siagian yang membuat plank. Saya tidak dekat, tapi saya kenal pernah ketemu saat syukuran Bupati Tobasa," kata Trimedya Panjaitan mengenakan kemeja merah di depan Sekolah Cinta

Trimedya juga merasa aneh Burhanuddin berani mengklaim tanah itu sebagai miliknya, sementara bangunan sekolah sudah berdiri aejak 2010.

"Saya baca dokumen agak aneh ada orang membeli lahan tapi sudah ada bangunan. Harusnya kalau mau beli lahan, kita cek dulu lahannya baru dibeli. Lucunya, bangunan berdiri 2010 tapi beliau klaim punya tanah 2016," katanya

Saat berkunjung, Trimedya sempat dihalau sejumlah oknum, namun ia dipersilahkan masuk ke area sekolah setelah ia mengaku anggota DPR RI.

"Sudah tidak ada lagi oknum tentara. Apapun itu, tidak boleh ada tentara jaga aset pribadi. Yang boleh itu tentara jaga aset negara. Ini kan aneh juga tentara dipakai Mayjen yang ngaku punya tanah pribadi, itu enggak boleh. Harus diluruskan, ini kan sekolah, aset pendidikan," tegasnya

"Kalau ada diakui Pak Burhanudin dia bersengketa dengan orang, itu urusan dia dengan orang lain, itu urusan dia. Sebagai orang hukum ngertilah itu bukan urusan sekolah. Saya khawatir Pak Burhanudin ini digunakan orang lain. Saya kaget dia berani pasang badan. Ini kalau difoto-foto udah merusak nama TNI dan juga marga Siagian," pungkasnya. (cr3/tribun-medan.com)

Let's block ads! (Why?)