Tuesday, May 24, 2016

Rivalitas Panas Sevilla dan Real Betis Membelah Andalusia

Ketika membicarakan rivalitas dalam sepak bola Spanyol, semua pasti langsung teringat kepada Barcelona dan Real Madrid. Padahal, ada persaingan lain yang tak kalah sengit, yakni antara dua tim sekota yakni Sevilla dan Real Betis.

Betis dan Sevilla berbasis di Kota Sevilla yang ada di kawasan Andalusia. Daerah ini dikenal sebagai kawasan wisata yang cantik dan dihuni oleh orang-orang yang bersemangat. Hal ini pula yang akhirnya ikut memanasi rivalitas antara Betis dan Sevilla.

Sebagai tim sekota, bibit persaingan sudah hadir sejak pertama kali berdiri. Sevilla merupakan klub yang hanya mengkhususkan diri dalam sepak bola tertua di Spanyol. Mereka lahir didirikan oleh sejumlah pendatang asal Inggris yang menetap pada 1905.

Sementara itu, Betis hadir sekitar dua tahun berselang pada 1907. Mereka lahir karena perpecahan di tubuh Sevilla akibat ada usulan untuk melarang para pekerja untuk masuk ke dalam klub. Akibatnya, sejumlah direksi Sevilla memutuskan ke luar dan mendirikan Betis.

Kisah itu menjadi "fondasi" rivalitas Betis dan Sevilla. Persaingan dua klub mulanya sangat identik dengan konflik kelas sosial. Sevilla didukung oleh kaum berada, sementara itu Betis sebaliknya. Secara historis, basis suporter Los Verdiblancos adalah kaum bawah yang merupakan kelas pekerja di Kota Sevilla.

Akan tetapi, lambat laun, persaingan kelas itu mulai kabur. Akibatnya kini tidak aneh lagi kalau seseorang dari kelas pekerja di Kota Sevilla akan mendukung Los Verdiblancos. Sebaliknya seorang  mapan di sana juga tak selalu mesti menjadi suporter Los Rojiblancos.

Meski begitu, rivalitas tinggi tidak pernah hilang. Inilah salah satu persaingan terpanas di sepak bola Spanyol. Sampai-sampai setiap kali kedua tim bertemu, pengamanan dari pihak yang berwenang mesti ditingkatkan.

Selain didasari oleh sentimen antirival sejak masa pendirian klub, Betis dan Sevilla ternyata memang membenci satu sama lain. Mereka rela melakukan segala cara agar rivalnya terpuruk. Paling sensasional adalah mereka dipercaya saling "berupaya" membuat seterunya terdegradasi ke Divisi Segunda.

Pada musim 1996-97, fans Sevilla meradang terhadap Betis usai terdegradasi ke Divisi Segunda. Mereka menuding Los Verdiblancos sengaja mengalah dan tidak serius menundukkan pesaing degradasi Sevilla, Sporting Gijon, pada laga pekan ke-41. Betis memang kalah 0-1 di kandang sendiri dan Sevilla turun kasta pada akhir musim.

Tiga tahun berselang, giliran Sevilla yang membalas dendam. Mereka dituding oleh Betis sengaja mengalah dari pesaing degradasi, Real Oviedo, pada pekan ke-35. Hal itu memaksa Betis ikut turun ke Divisi Segunda bersama dengan Los Rojiblancos.

Isu  konspirasi itu membuat rivalitas Betis dan Sevilla kian menguat. Bahkan, rivalitas makin panas akibat ditambahi dengan karakter khas orang Andalusia yang bersemangat.

Masyarakat yang ekspresif dan terus terang

Masyarakat Andalusia sebagai orang-orang yang ramah dan senang bersosialisasi. Hal itu ditandai dengan kegemaran untuk ngobrol dan berbicara satu sama lain. Bukan pemandangan aneh di sana jika melihat sebuah acara makan siang ataupun makan malam yang diikuti oleh banyak orang. Tidak mengherankan juga jika sesi menikmati hidangan seperti itu bisa berlangsung hingga berjam-jam. Pasalnya kegiatan itu akan digunakan untuk saling berbicara satu sama lain tentang apa saja.

Akibatnya ada stigma khas tentang orang Andalusia di Spanyol. Mereka dikenal sebagai orang-orang yang gemar berbicara dengan suara keras.

Kebiasaan itu rupanya berdampak kepada suasana rivalitas Betis dan Sevilla. Pasalnya, masyarakat Andalusia dikenal sebagai sosok yang mau mengutarakan pendapat tanpa ragu. Di sana konflik tidak dihindari. Jika tidak suka terhadap sesuatu, orang akan langsung mengutarakannya dengan jelas saat itu juga.

Terkait sepak bola yang merupakan hal penting bagi masyarakat Andalusia, kondisinya sama saja. Orang-orang akan mengekspresikan rasa suka atau bencinya kepada tim lain secara langsung dan ekspresif. Tak aneh, suporter Betis kerap terlihat gampang menunjukkan ketidaksukaaan terhadap Sevilla dan para pendukungnya. Hal sebaliknya juga berlaku bagi fans Sevilla terhadap Betis.

Tentu saja suasana panas bisa langsung tercipta kapan saja jika menyangkut hubungan Betis dan Sevilla. Sebab, orang-orang akan dengan mudah memperlihatkan dukungan kepada salah satu pihak.

Hal itulah yang akhirnya memanasi rivalitas Betis dan Sevilla. Para pendukung masing-masing tim pernah mau menahan diri untuk memperlihatkan jati dirinya sebagai suporter Betis atau Sevilla. Akibatnya, Andalusian Derby ini hingga kini masih tercatat sebagai salah satu persaingan terpanas di Spanyol.

(Asis Budhi Pramono)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...