Riau Book - Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau, telah menjalankan program gratis sekolah sembilan hingga 12 tahun di seluruh wilayah kecamatan yang ada di daerah itu.
"Tapi walau pun gratis, ternyata masih banyak saya terima laporan-laporan dari masyarakat tentang maraknya pungutan liar yang sangat memberatkan masyarakat," kata Bupati Kampar Jefry Noer dalam pidato diacara Bakti Social Donor Darah Tzu Chi-Xie Li Region Kampar di Kecamatan Tapung, Sabtu (28/5/2016).
Jefry Noer menambahkan, program sekolah gratis di Kampar adalah upaya pemda setempat untuk mengentaskan masalah kemiskinan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Tapi sejauh ini, lanjut dia, ternyata masih ada oknum-oknum di sekolah yang menerapkan pungutan secara ilegal.
Kat Jefry Noer, berbagai modus Pungli dilakukan seperti adanya beban uang pembangunan, yang sesungguhnya pembangunan sekolah tersebut telah dilakukan dengan menggunakan dana pemda.
Modus lainnya kata Jefry, yakni adanya uang kursi yang sesungguhnya itu juga sudah menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Pemda masih mampu untuk beli kursi, jadi jangan ada pungutan uang kursi. Kalau masih ada hal-hal seperti ini, maka segera laporkan, akan saya pecat, saya ganti kepala sekolahnya," kata Jefry.
Lebih aneh lagi, demikian Jefry, ada juga laporan tentang pungli yang modusnya yakni uang daftar ulang.
"Aneh-aneh saja, sudah lulus diterima sekolah, malah sekolahnya memungut biaya daftar ulang. Ini tentu sangat memberatkan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah," katanya.
Kemudian, katanya, modus pungli di sekolah lainnya adalah uang buku yang dibebankan ke murid, padahal uang buku itu sesungguhnya sudah ditanggung oleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Terakhir, modusnya yakni uang les yang selalu dipaksakan. Dan ini tidak boleh, mau les kok dipaksaan," katanya. (RB/fzr)
Follow News : Riau | Kampar | Siak | Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai |
No comments:
Post a Comment