Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Nando
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Ketua Koperasi Iyo Basamo Desa Terantang Kecamatan Tambang, Hermayalis mengaku tidak tahu utang koperasi yang ia pimpin. Ia tidak dapat memaparkan kondisi keuangan koperasi sejak didirikan hingga kini.
Hermayalis ditanyai soal besar pinjaman yang cari dari bank kreditur. Ia juga ditanyai soal sisa utang ke bank dan sampai tahun berapa habis masa kredit tersebut. Tak satupun pertanyaan itu dijawab. Wajahnya pun tampak memerah.
Ia juga tak menyebut nama bank kreditur. Padahal, ia menjabat ketua. "Nggak bisa saya sampaikan sekarang. Saya juga nggak bawa datanya. Takut salah nanti. Soalnya ini (soal) data-data," kata Hermayalis yang tetap tidak bersedia menyebutkan gambaran kasar hutang koperasi.
Selain itu, Hermayalis juga mengaku ada konsolidasi hutang setiap enam bulan. Pertemuan konsolidasi hutang itu terdiri dari bank yang bersangkutan, pengurus koperasi dan PT Perkebunan Nusantara selaku bapak angkat koperasi.
"Dalam konsolidasi hutang itu, di situlah disampaikan, seginilah hutang kalian (koperasi). Seginilah (hutang) yang sudah dibayar," ujar Hermayalis. Sebelumnya diisukan, hutang koperasi ke bank malah bertambah selama dipimpin Hermayalis. Hutang bertambah karena akumulasi beban bunga.
Ia mengatakan, sistem pembayaran hutang berlaku sama diterapkan PTPN V dengan koperasi mitra dimanapun berada. Dijelaskan dia, hasil panen koperasi harus dijual ke PTPN V. Kemudian, PTPN V secara otomatis akan membayarkan hutang koperasi melalui sistem. (*)
Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video
FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru
No comments:
Post a Comment